Apakah yang dimaksud dengan PAKEM?
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Pada
dasarnya ini merupakan penggunaan istilah yang berbeda dari pembelajaran aktif
(Active Learning) ataupun pembelajaran kontekstual (CTL) namun mempunyai
makna yang sama. Kata PAKEM dapat dijelaskan sebagai berikut :
·
Aktif
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan aktif terlibat
dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi, berbuat untuk
mencoba, menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya. Sebaliknya, anak
tidak diharapkan pasif menerima layaknya gelas kosong yang menunggu untuk
diisi. Siswa bukanlah gelas kosong yang
pasif yang hanya menerima kucuran ceramah sang guru tentang pengetahuan atau
informasi.
·
Kreatif dimaksud bahwa dari sisi siswa, pembelajaran hendaknya mendorong anak
untuk berpkir tingkat tinggi untuk mencari berbagai alternatif cara untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Ini dilakukan dalam rangka mengasah
otak dan membiasakan berpikir untuk tidak berpikir dengan hanya satu jalan.
Implikasinya, guru diharapkan juga dapat mengembangkan kegiataan pembelajaran
yang kreatif dengan memanfaat berbagai media sederhana di lingkungan siswa.
·
Efektif dimaksud bahwa untuk menghasilkan pembelajaran aktif dan kreatif itu
hendaknya direncanakan semua komponen pendukungnya dengan baik sehingga proses
pembelajarannya berjalan lancar dan mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
·
Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan nyaman. Siswa bertindak
sebagai pelaku belajar utama tidak merasa takut dan tertekan serta berani bertanya, berpendapat dan mencoba.tanpa
rasa takut salah karena kesalahan merupakan bagian dari proses pembelajaran.
·
Sebagai tambahan, pembelajaran
diharapkan kontekstual yaitu bermakna, yang terkait dengan kehidupan dan
pengalaman anak, dalam hal kegiatan, bahan dan topiknya.
Dalam
DBE2, kita yakin bahwa untuk mencapai tingkat tertinggi dalam pembelajaran
siswa, seorang guru harus:
·
Membuat rencana secara hati-hati
dengan memperhatikan detil berdasarkan atas sejumlah tujuan yang jelas yang
dapat dicapai.
·
Memberikan kesempatan bagi
siswa untuk belajar secara aktif dan
mengaplikasikan pembelajaran mereka dengan metode yang beragam sesuai dengan konteks
kehidupan nyata siswa
· Secara aktif mengelola lingkungan belajar
agar tercipta suasana yang nyaman, tidak bersifat mengancam, berfokus pada
pembelajaran serta dapat membangkitkan ide yang pada gilirannya dapat
memaksimalkan waktu, sumber-sumber yang menjamin pembelajaran PAKEM, serta
·
Menilai siswa dengan cara-cara yang dapat mendorong siswa untuk
menggunakan apa yang telah mereka pelajari di kehidupan nyata (penilaian
otentik)
Perencanaan
Perancanaan yang cermat dan
sungguh-sungguh melibatkan pemahaman akan tingkat kebisaan yang dimiliki siswa
pada saat ini, menyangkut tingkat mana mereka perlu capai, dan strategi serta
langkah untuk mencapai tingkat tersebut.
Perencanaan dimulai dengan
menggunakan informasi diagnostik untuk memperkirakan kemampuan siswa, kemudian
menggunakan standar untuk menentukan pelajaran dan tujuan unit, secara kreatif
menciptakan pelajaran dan unit yang aktif agar dapat mencapai semua siswa,
mengembangkan perangkat pembelajaran yang efektif dan mengintegrasikan topik
yang relevan antar kurikulum dengan usaha dari sekolah serta merencanakan
penilaian.
Pembelajaran
Pembelajaran aktif adalah pada saat anak-anak
aktif, terlibat, dan peserta yang peduli dengan pendidikan mereka sendiri,
Siswa harus didorong untuk berpikir, menganalisa, membentuk opini, praktek dan
mengaplikasikan pembelajaran mereka dan bukan hanya sekedar menjadi pendengar
pasif atas apa yang disampaikan guru.
Pembelajaran
aktif dapat melibatkan pembelajaran bersama ataupun membentuk
grup belajar untuk mendorong pembelajaran antar siswa, selain itu pembelajaran
aktif dapat juga dilakukan dengan basis individu ataupun grup besar.
Pembelajaran Kontekstual memperkaya
pembelajaran aktif dengan cara membantu siswa menghubungkan apa yang mereka
pelajari di sekolah dengan apa yang mereka lakukan atau akan lakukan di
kehidupan nyata.
Memberikan
perhatian kepada gaya belajar yang bervariasi ataupun berbagai kecerdasan
anak (multiple intelligences) serta juga pada perbedaan jender dalam
pembelajaran akan membantu siswa dalam usaha mereka memahami materi pelajaran.
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan
kelas dapat dilihat sebagai gabungan antara praktek dan prosedur yang digunakan
untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bersifat mengembangkan
kemampuan serta memaksimalkan waktu belajar. Pengelolaan kelas merupakan segala
sesuatu yang dilakukan guru untuk mengatur siswa, ruang, waktu dan materi
sehingga pembelajaran siswa dapat berlangsung.1
Yang
dapat termasuk dalam praktek dan prosedur adalah aturan perilaku, strategi
pengelolaan waktu, prosedur untuk mengatur dan mengorganisir grup secara
efektif, prosedur untuk membagi dan mengumpulkan materi secara efisien, serta
untuk mengatur meja dan kursi, pusat belajar dan perabotan lain yang digunakan
untuk belajar.
Penilaian
Sistem
penilaian yang efektif dan edukatif adalah sistem yang dirancang untuk
meningkatkan, bukan hanya mengaudit, prestasi siswa2 dan juga sebisa mungkin memungkinkan
siswa untuk menunjukkan pembelajaran mereka dengan cara-cara yang merefleksikan
konteks yang suatu saat nanti akan mereka temui di kehidupan nyata mereka
(penilaian otentik).
Sistem
penilaian yang efektif juga memberikan siswa kesempatan untuk menunjukkan
pengetahuan mereka dengan cara-cara yang mereka anggap nyaman-cara yang sesuai
dengan gaya belajar yang mereka sukai-akan tetapi juga mendorong siswa untuk
mengembangkan ketrampilan serta menumbuhkan kepercayaan diri untuk mencoba
penilaian dengan menggunakan cara mereka anggap kurang nyaman.
Penilaian
bersifat diagnostik dan selain menentukan tingkat prestasi yang dicapai siswa,
penilaian juga memberikan masukan atas keefektifan aktivitas pedagogis yang
dirancang. Evaluasi seperti demikian akan mengarah kepada penyesuaian strategi
yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dan juga dapat menunjukkan ketrampilan
ataupun pemahaman yang mungkin perlu diulang kembali agar siswa mendapatkan
prestasi yang lebih maksimal. Penilaiaan tidak saja menambah pemahaman guru
akan siswa akan tetapi juga mengarahkan guru dalam evaluasi program dan diri.
No comments:
Post a Comment